NEW DELHI, KOMPAS.com – Inilah satu kelebihahan industri otomotif India. Produsen mobil yang ingin menikmati pasar di negara tersebut, selain harus mengikuti selera pasar yang khas, juga mesti memproduksi mesin hasil “brain ware” putra-putri India.
Itulah yang dilakukan General Motors. Akhir bulan lalu, bos General Motors Internasional, Tim Lee memperkenalkan mesin baru asli hasil rancang-bangun atau rekayasa putra-putra India yang disebut “State of the Art Smart-Tech Engine”. Komentar Lee, ”India adalah kunci pasar GM. Karena itu terus mengembangkan kemampuan sumber daya lokal , utamanya segmen kendaraan yang paling disukai di India.”
Mesin hasil rancang-bangun India tersebut - ciri khas negara itu - berkapasitas 1,2 liter. Pengembangan dilakukan di Pusat Teknik GM di India, Bangalore dan selanjutnya diproduksi di pabrik mesin baru GM di negara tersebut, Talegaon.
“Mesin baru kami merupakan hasil pengembangan dari Departemen R&D yang telah melaui tes validasi beribu-ribu jam. Peforma mesin dioptimalkan sesuai dengan kondisi India melalu teknik desain yang inovatif,” jelas Karl Slym, President & Managing Director, General Motors India. “Mesin ini memperlihatkan kemampuan rekayasa India yang sesungguhnya,” tambah Slym..
Mesin Smart-Tech mengggunakan kepala silinder dari aluminium, blok silinder dengan skirt dalam dan piston yang enteng, tekanan per piston yang ringan. Dengan itu pula kerja meisn menjadi lebih efisiens atau konsumsi bahan bakarnya makin irit.
Mesin DOHC yang dikembangkan India tersebut, menggunakan mekanis penggerak katup langsung, saluran dari isap plastik (untuk memperoleh torsi pada putaran rendah) dan poros engkol dengan bobot pengimbang enteng untuk mengurangi getaran dan suara bersisik.
Sebelumnya Insinyur otomotif India juga berhasil mengembangkan mesin 1,0 dan 1,2 liter Suzuki (Maruti-Suizuki) yang digunakan pada Karimun Estilo dan Splash. Kehebatan mesin yang dikembangkan oleh insinyur India tersebut memperoleh pengakuan dari prinsipal. Karena kemampuan ini pula, wajar harga mobil di negara tersebut jadi lebih terjangkau.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment